Rabu, 19 Mei 2010

MIKROTIK STEP BY STEP

 

Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.

Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk sederhana dan simple dalam mengkonfigurasi mikrotik untuk keperluan-keperluan tertentu dan umum yang biasa dibutuhkan untuk server/router warnet maupun jaringan lainya, konfirugasi tersebut misalnya, untuk NAT server, Bridging, BW manajemen, dan MRTG.

Versi mikrotik yang penulis gunakan untuk tutorial ini adalah MikroTik routeros 2.9.27

Akses mirotik:

  1. via console

Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)

  1. via winbox

Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox

  1. via web

Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser

Memberi nama Mirotik

[ropix@IATG-SOLO] > system identity print

name: "Mikrotik"

[ropix@IATG-SOLO] > system identity edit

value-name: name

masuk ke editor ketik misal saya ganti dengan nama IATG-SOLO:

IATG-SOLO

C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor

Kalo menggunakan winbox, tampilannya seperti ini:

clip_image002

Mengganti nama interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running

# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU

0 R ether1 ether 0 0 1500

1 R ether2 ether 0 0 1500

[ropix@IATG-SOLO] > /interface edit 0

value-name: name

Nilai 0 adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.

masuk ke editor ketik missal saya ganti dengan nama local:

local

C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor

Lakukan hal yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul seperti ini:

[ropix@IATG-SOLO] > /interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running

# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU

0 R local ether 0 0 1500

1 R public ether 0 0 1500

Via winbox:

clip_image004

Pilih menu interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit interface.

Seting IP Address :

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address add

address: 192.168.1.1/24

interface: local

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE

0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local

Masukkan IP addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama interface yg ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public, caranya sama dengan diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2 interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE

0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local

1 202.51.192.42/29 202.51.192.40 202.51.192.47 public

Via winbox:

clip_image006

Mikrotik Sebagai NAT

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.

Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:

[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public


 


Kalo menggunakan winbox, akan terlihat seperti ini:


clip_image008




clip_image010 clip_image012







Mikrotik sebagai Transparent web proxy





Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN menggunakan proxy untuk berhubungan dengan Internet, maka yang dilakukan oleh browser ketika user mengakses sebuah url web server adalah mengambil request tersebut di proxy server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server maka proxy mengambilkan langsung dari web server. Kemudian request tersebut disimpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada client yang melakukan request ke url yang sama, akan diambilkan dari cache tersebut. Ini akan membuat akses ke Internet lebih cepat.



Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web proxy yang telah kita aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan transparent proxy. Dengan transparent proxy, setiap Browser pada komputer yang menggunakan gateway ini secara otomatis melewati proxy.



Mengaktifkan fiture web proxy di mikrotik:



[ropix@IATG-SOLO] > /ip proxy set enabled=yes



[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy set



cache-administrator= ropix.fauzi@infoasia.net



[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy print



enabled: yes



src-address: 0.0.0.0



port: 3128



hostname: "IATG-SOLO"



transparent-proxy: yes



parent-proxy: 0.0.0.0:0



cache-administrator: "ropix.fauzi@infoasia.net"



max-object-size: 8192KiB



cache-drive: system



max-cache-size: unlimited



max-ram-cache-size: unlimited



status: running



reserved-for-cache: 4733952KiB



reserved-for-ram-cache: 2048KiB



Membuat rule untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule untuk NAT masquerading:



[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128



[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat print



Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic



0 chain=srcnat out-interface=public action=masquerade



1 chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128



Pada winbox:



1. Aktifkan web proxy pada menu IP>Proxy>Access>Setting ( check box enable)



clip_image014









2. Setting parameter pada menu IP>Web Proxy>Access Setting>General



clip_image016





3. Membuat rule untuk transparent proxy pada menu IP>Firewall>NAT



clip_image018





clip_image020clip_image022







Transparent proxy dengan proxy server terpisah/independent



Web Proxy built in MikroTik menurut pengamatan saya kurang begitu bagus dibandingkan dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa untuk dimodifikasi dan diconfigure, misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list yang berupa file, belum ada di mikrotik seri 2.9.x.



Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan PC Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.



Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip public.



Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada rule NAT actionnya yaitu sbb:



clip_image020[1] clip_image024



Dalam contoh diatas 192.168.0.100 adalah IP proxy server port 8080





Mikrotik sebagai bandwidth limiter



Mikrotik juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter (queue) . Untuk mengontrol mekanisme alokasi data rate.



Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada mikrotik, yaitu simple queue dan queue tree. Silahkan gunakan salah satu saja.



Tutorial berikutnya semua setting mikrotik menggunakan winbox, karena lebih user friendly dan efisien.



Simple queue:



Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.0.3 yaitu untuk upstream 64kbps dan downstream 128kbps



Setting pada menu Queues>Simple Queues



clip_image026





Queue tree



Klik menu ip>firewall>magle



clip_image028



clip_image030 clip_image032



Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:



Pada tab General:



Chain=forward,



Src.address=192.168.0.3 (atau ip yg ingin di limit)



Pada tab Action :



Action = mark connection,



New connection mark=client3-con (atau nama dari mark conection yg kita buat)



Klik Apply dan OK



clip_image034clip_image036



Buat rule lagi dengan parameter sbb:



Pada tab General: Chain=forward,



Connection mark=client3-con (pilih dari dropdown menu)



Pada tab Action:



Action=mark packet,



New pcket Mark=client3 (atau nama packet mark yg kita buat)



Klik Apply dan OK



Klik menu Queues>Queues Tree



clip_image038



Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:



clip_image040 clip_image042



Pada tab General:



Name=client3-in (misal),



Parent=public (adalah interface yg arah keluar),



Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),



Queue Type=default,



Priority=8,



Max limit=64k (untuk seting bandwith max download)



Klik aplly dan Ok



Buat rule lagi dengan parameter sbb:



Pada tab General:



Name=client3-up (misal),



Parent=local (adalah interface yg arah kedalam),



Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),



Queue Type=default,



Priority=8,



Max limit=64k (untuk seting bandwith max upload)



Klik aplly dan Ok





Mikrotik sebagai Bridging





Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet, bukan IP address (seperti halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua protokol dapat melalui sebuah bridge.



Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local 192.168.0.0/24 gateway ke sebuah modem ADSL yg juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26.



Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai BW management untuk seluruh client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik tersebut? Diantara hub/switch dan gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita harus menambahkan 1 blok io privat lagi yang berbeda dari gateway modem?



Solusinya mikrotik di set sebagai bridging, jadi seolah2 dia hanya menjembatani antar kabel UTP saja. Topologinya sbb:



Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client



Setting bridging menggunakan winbox



1. Menambahkan interface bridge



Klik menu Interface kemudian klik tanda + warna merah untuk menambahkan interface, pilih Bridge



clip_image044



memberi nama interface bridge, missal kita beri nama bridge1



clip_image046



2. menambahkan interface ether local dan public pada interface



Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda + untuk menambahkan rule baru:



Buat 2 rules, untuk interface local dan public.



clip_image048 clip_image050



3. Memberi IP address untuk interface bridge



Klik menu IP kemudian klik tanda + untuk menambahkan IP suatu interface, missal 192.168.0.100, pilih interface bridge1 (atau nama interface bridge yang kita buat tadi)



clip_image052



Dengan memberikan IP Address pada interface bridge, maka mikrotik dapat di remote baik dari jaringan yg terhubung ke interface local ataupun public.



Mikrotik sebagai MRTG / Graphing



Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau perubahan parameter-parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa grafik uptodate dan dapat diakses menggunakan browser.



Graphing dapat menampilkan informasi berupa:



* Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)



* Traffic yang melewati interfaces



* Traffic yang melewati simple queues



Mengaktifkan fungsi graping



Klik menu Tool >Graphing>Resource Rules



Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage Mikrotik. Sedangkana allow address adalah IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebu,. 0.0.0.0/0 untuk semua ip address.



clip_image054





Klik menu Tool>Graphing>Interface Rules



Adalah mengaktifkan graphing untuk monitoring traffic yang melewati interface, silahkan pilih interface yg mana yang ingin dipantau, atau pilih “all” untuk semua.



clip_image056



Graphing terdiri atas dua bagian, pertama mengumpulkan informasi/ data yang kedua menampilkanya dalam format web. Untuk mengakses graphics, ketik URL dengan format http://[Router_IP_address]/graphs/ dan pilih dari menu-menu yang ada, grafik mana yang ingin ditampilkan.



Contoh hasil grafik untuk traffic interface public:



clip_image058



Demikian, tutorial yang sedikit penulis sampaikan untuk sekedar membagi ilmu atau menyederhanakan untuk memudahkan pemahaman dari tutorial yang sudah tersedia di situs resmi mikrotik.



Kritik, saran dan pertanyaan silahkan email ke bl4ck_4n6el@yahoo.com



Referensi:



http://www.mikrotik-id.blogspot.com



http://www.indonesiacyber.net/