Rabu, 24 Juni 2009

Mengenali Diri Melalui Cashflow Quadran

DIMANAKAH SAYA BERADA????????
Buku judul Cashflow Quadrant, penulisnya Robert T Kiyosaki. Ada gambar empat kuadran bersimbolkan E,S,B dan I di tiap kuadrannya…kesan pertama sudah apriori. Persis kayak buku matematika, pasti isinya rumus-rumus yang membingungkan. Ternyata menarik !. Baca buku ini rasanya kaya orang pingsan yang dibangunkan dengan cara ditampar-tampar. Efektif, orangnya cepat sadar tapi agak menyakitkan.Intinya di buku itu menjelaskan kepada kita bahwa semua orang di dunia ini diklasifikasikan berdasarkan caranya mendapatkan uang menjadi 4 kelompok, yang disimbolkan sebagai kuadran.
Kuadran E,

employee…tipe pekerja, entah karyawan swasta, PNS, selama masih punya bos, dia termasuk di sini. Aman, karena terima gaji tiap bulan, tapi resiko dipecat, perampingan, dirumahkan, atau bekerja keras hingga pensiun.
Kuadran S,

self employed…tipe ngga mau diperintah, mau jadi bos, tapi sekaligus jadi karyawannya, contohnya yang buka toko kelontong, dia jadi bos, jadi kasir, jadi segalanya deh. Capek juga ya ?
Kuadran B,

Bussines owner…hebat, punya bisnis yang berjalan, kerjanya bangun bisnis, trus dipelihara sampe berhasil, kalo dah sukses, bisnisnya otomatis berjalan, masuk ngga masuk kantor, uang ngalir terusss.
Kuadran I,

Investor…lebih gila lagi, malah ngga kerja, karena uangnya yang bekerja buat dia lewat berbagai investasi yang ditanam. Trus dibahas kekurangan dan kelebihan masing-masing kuadran, mengapa setiap orang bisa sukses atau gagal di setiap kuadran dan banyak pelajaran berharga lainnya.


Pertanyaannya : di kuadran manakah kita sekarang? Apakah kita berencana terus di kuadran itu, berdiri di dua kuadran, atau bahkan pindah kuadran ? Saya sendiri masih berada di kuadran E dan S, dan berusaha untuk merambah ke kuadran B Penasaran ? saran saya baca aja bukunya, bukunya tidak hanya untuk pemula.
Ini bukan iklan, bukan paid to review, dan si Robert tidak membayar saya sepeser pun. Buku ini cocok untuk orang yang senantiasa ingin membuka pikirannya ke depan, menambah motivasi dan membangun rencana. Ingat, gagal berencana, sama saja berencana untuk gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar