PERBEDAAN EFISIEN DAN EFEKTIF
Pengertian Kata Efektif dan efisiensi. Dimana ada kata efektif pasti juga ada kata efisien. itulah dua kata yang sering dibicarakan secara bersamaan. Tapi, apakah kita tahu makna dari masing-masing dari kedua kata tersebut. Misalnya dalam kalimat, Dengan penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau dengan penggunaan secara efektif dan efisien dapat mengurangi pemborosan energi. Efektif dan efisien tersebut menjadi kata yang tidak terpisahkan.
Pengertian Efektif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
Pengertian Efisien
Sedangkan arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right). Sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu yang benar (do the right thing). Jika kita melakukan sesuatu sebaiknya secara efektif dan efisien. Do the Right thing Right atau melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar. Jika ada yang bertanya?? lebih bagus mana, Efisien atau efektif? mungkin saya lebih memilih yang efektif. Karena efisien yang dilakukan belum tentu efektif. Bagaimana menurut anda??
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Sarana (unsur-unsur) manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 7M + 1I , yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets serta information
• Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
• Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
• Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
• Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
• Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
• Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
• Information(informasi)
Informasi yang di perlukan untuk mencapai tujuan
KITA TERSENYUM BUKAN KARNA SUATU HAL BAIK TERJADI TETAPI SUATU HAL BAIK TERJADI KARNA KITA TERSENYUM
Selasa, 21 Juni 2011
10 Pendapat Tentang Pengertian Sistem Pendukung Keputusan:
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.
10 Pendapat Tentang Pengertian Sistem Pendukung Keputusan:
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990)
membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi
3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.
9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.
10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
10 Pendapat Tentang Pengertian Sistem Pendukung Keputusan:
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990)
membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi
3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.
9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.
10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Rabu, 15 Juni 2011
KEPRIBADIAN ANAK
A. Pengertian Kepribadian
Istilah “kepribadian” (personality) berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Sedangkan Pengertian Kepribadian (personality) menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang. Segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport juga mendefinisikan kepribadian sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik
Dari Uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada mas kecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir.
B. Tipe-tipe kepribadian
1. Tipe Sanguin
Ciri-cirinya: Memiliki banyak kekuatan, bersemangat, memiliki gairah hidup tinggi, dan dapat membuat lingkugannya gembira dan senang.
Kelemahannya: Cenderung implusif, bertindak sesuai emosinya, atau keinginannya, mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan rangsangan dari luardirinya, kurang bisa menguasai diri, atau penguasaan diri yang lemah, cenderung mudah jatuh dalam percobaan, karena godaan dari luar dapat dengan mudah memikatny, dan dia bisa terperosonk kedalammya.
2. Tipe Flegnatik
Ciri-cirinya: Cenderung tenang, gejolak emosinya tidak tampak, cenderung dapat menguasai dirinya dengan cukup baik, dan lebih introspektif, memikirkan ke dalam, dan mampu melihat, menatap, dan memikirkan masalah yang terjadi disekitarnya.
Kelemahannya: Ada kecenderungan untuk mengambil yang mudah, dan dan tidak mau susah. Kurang mau berkorban, dan egois.
3. Tipe Melankolik
Ciri-cirinya: Treobsesi dengan karyanya yang paling bagus, atau paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup, perasaannya sangat kuat dan sangat sensitive.
Kelemahannya: Sangat mudah dikuasai oleh perasaan, dan cenderung perasaan yang yang medasari kehidupan sehari-hari adalah perasaan murung.
4. Tipe Kolerik
Ciri-cirinya: Cenderung berorientasi kepada tugas atau pekerjaan, memiliki disiplin kerja yang sangat tinggi, mampu melaksanakan tugas dengan setia, dan bertanggung jawab atas yang diembannya.
Kelemahannya: Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, kurang mampu mengembangkan rasa kasihan kepada orang yang sedang mederita.
5. Tipe Asertif.
Ciri-cirinya: Mampu menyatakan pendapat, ide, dan gagasannya secara tegas, dan kritis, tetapi perasaannya halus, sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain. Perilaku mereka adalah perjungan mempertahankan hak sendiri, tetapi tidak mengabaikan hak orang lain. Melibatkan perasaan, dan kepercayaan orang lain sebagai bagian dari interaksi mereka.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri orang tersebut, factor ini biasanya berupa pengaruh dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yaitu lingkungan keluarga.
D. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian seseorang berlangsung melalui 3 fase, yaitu:
1. Fase awal perkembangan anak, yaitu sampai anak berusia 5 tahunan.
Fase ini berkaitan dengan kewibawaan dan kekuasaan. Pada fase ini, inti dari penghargaan diri adalah sikap mengenai aturan yang diterjemahkan dalam bentuk gambaran diri adalah diarahkan kepada apa yang diharapkan oleh tokoh-tokoh terdekat yang menguasainya.
2. Fase Anak-anak dan Remaja
Merupakan masa yang sebagian besar diarahkan kepada persoalan hubungan dengan teman sebayanya. Pada masa ini mereka mengembangkan penghargaannya terhadap harapan orang lain, serta menaruh perhatian terhadap perilaku jujur, keadilan, dan bersedia membalas jasa orang lain.
3. Fase Dewasa.
Fase seseorang mulai memasuku dunia kerja, dan mulai berkeluarga. Pada fase ini seseorang menentukan corak kepribadian yang diharapkan dengan cara mengembangkan suatu “pola umum gambaran dirinya”,. Mereka mulai merintis tujuan hidupnya, serta merencanakan strategi yang akan ditempuh dalam mengejar tujuan hidup yang dipilihnya.
Perkembangan Kepribadian Anak
1. Interaksi dengan sesama anak.
Meskipun hubungan yang erat , hangat, dan responsif antara anak dengan orang dewasa sangat penting dalam bagi perkembangan emosi anak, interaksi dengan anak-anak lain pun memegang peranan yang tidak kalah penting. Anak-anak menganggap perilaku seorang anak merupakan pengaruh perbuatan yang penting. Misalnya, sikap mementingkan diri sendiri yang dibenarkan oleh orang tua yang tidak bijaksana tidak bisa ditoleransi oleh teman sebaya anak itu. Anak itu memaksakan tindakan tertentu kepada teman bermain mereka, yaitu dengan memberi persetujuan, dan perhatian, serta memberi hukuman pada tindakan lainnya.
2. Pikiran dan perilaku moral
Memahami nilai yang mengontrol dalam perilaku dalam suatu masyarakat, dan mengatur perilaku seseorang secara benar merupakan bagian penting dalam perkembangan. Konsep benar dan salah anak-anak berubah dengan sangat menarik pada waktu mereka tumbuh lebih dewasa. Sebagian besar anak usia 5 tahun mengatakan bahwa berbohong atau menyakiti orang lain itu salah, tetapi pemahaman mereka mengenai pernyataan tersebut berubah bersamaan dengan bertambahnya usia. Hanya dengan cara perlahan-lahan mereka mulai mengerti bentuk-bentuk pernyataan yang bersifat bohong. Mereka mulai mengerti antara meminjam benda dengan mencuri, atau menyakiti seseorang dengan sengaja menyebabkan kesalahan yang besar dibandingkan dengan menyakiti seseorang tanpa disengaja.
Selanjutnya, Levine (2005) menegaskan bahwa kepribadian orang tua sangat berpengaruh terhadap cara orang tua tersebut dalam mendidik, dan membesarkan anaknya yang pada gilirannya juga akan berpengaruh terhadap kepribadian anak. Ada 9 tipe keribadian orang tua dalam mendidik, dan membesarkan anaknya yang juga dapat berpengaruh terhadap kepribadian anak.
a. Penasihat Moral
Terlalu menekankan pada perintah, analisis dan, moral.
b. Penolong
Terlalu mengutamakan kebutuhan anak dangan mengabaikan akibat dari perbuatan anak.
c. Pengatur
Selalu ingin bekerja sama dengan anak, dan menciptakan tugas-tugas yang yang akan membantu memperbaiki keadaan.
d. Pemimpi
Selalu berusaha untuk berhubungan secara emosional dengan anak-anak dalam setiap keadaan, mencari solusi kreatif bersama-sama.
e. Pengamat
Selalu mecari sudut pandang yang menyeluruh, berusaha mengutamakan objektivitas dan perspektif.
f. Pencemas
Selalu melakukan Tanya jawab mental, dan terus bertanya-tanya, ragu-ragu, dan selalu memiliki gambaran terburuk sampai mereka yakin bahwa anak mereka benar-benar memahami situasi.
g. Penghibur
Selalu menerapkan gaya dan suasana yang lebih santai untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak.
h. Pelindung
Cenderung untuk mengambil alaih tanggung jawab dan bersikap melindungi. Berteriak kepada anak tetapi kemudian mengamankan atau melindungi dari ancaman yang datang.
i. Pendamai
Dipengaruhi oleh kepribadian orang tua tersebut yang selalu menghindari terjadinya konflik.
Berdasarkan ke-9 tipe orang tua dalam mendidik anak secara moralitas, maka tampaknya hanya 3 tipe yang sejalan dengan pembentukan kepribadian anak melalui peningkatan pertimbangan moral, yaitu tipe pengatur, pengamat, dan pencemas.
E. Macam-macam Gaya Kepribadian Anak
1. Anak yang Reaktif
Anak ini memberi reaksi yang keras terhadap hidup. Mereka biasanya juga hidup dengan penuh semangat, antusias, dan banyak bercuap-cuap. Mereka bisa benar-benar tegas dan baik hati. Ketika mereka bahagia, mereka akan membiarkan orang lain mengetahuinya.
2. Anak yang Pemurung
Anak ini menyimpan pikiran dan perasaan untuk diri mereka sendiri. Kebanyakan anak-anak pemurung tidak menggambarkan diri mereka secara tidak bahagia. Mereka benar-benar bekerja dengan baik, dan dapat diajak bekerja sama hamper pada setiap saat.
Anak-anak pemurung seringkali merasa sedikit tidak nyaman dengan diri mereka sendiri, meskipun mereka tidak sepenuhnya peduli tentang hal itu.
3. Anak yang Keras Kepala
Anak keras kepala tidak belajar untuk menunda kepuasan. Mereka benar-benar terobsesi untuk memenuhi hasrat mereka, dan menolak untuk berhenti mengganggu orang lain, bahkan ketika diancam dengan konsekuensi yang agak menakutkan. Seringkali berperilaku provokatif berbentuk rengekan hingga menentang seperti berkelahi.
4. Anak yang Sensitif
Anak sensitive termasuk mudah untuk dibesarkan, karena mereka tidak terlalu menuntut. Anak yang sensitive biasanya kesal oleh bunyi-bunyi yang keras dan wajah-wajah yang tidak dikenal, karena mereka tidak sukaperubahan, dan mereka cenderung mudah menangis. Anak-anak sensitive seringkali memiliki prestasi akademik yang baik, tetapi dibalik itu semua mereka tidak merasa kuat. Mereka kurang memliki ketegasan, dan mempunyai kesulitan untuk mandiri. Kecenderungan ini bisa berlangsung lama hingga masa kedewasaannya, disertai kurangnya penghargaan terhadap dirinya sendiri.
5. Anak yang Aktif
Anak yang aktif dapat dilihat sejak masa awal kanak-kanak. Anak yang aktif akan selalu tampak sibuk, sehingga mereka tidak memberikan perhatian pada pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Mereka beralih dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya, memprovokasi orang lain dengan apa yang mereka ungkapkan dengan kata-kata yang sebagaimanan yang mereka lakukan. Mereka lebih suka berakitfitas di luar ruangan dari pada di dalam ruangan, mereka penuh semangat, dan antusias.
6. Anak yang Pasif
Anak pasif lebih lamban dan tidak banyak semangat terlihat pada dirinya. Lakukan pendekatan kekeluargaan. Libatkan secara aktif dalam kegiatan keluarga dan permainan yang seru. Buatkan jadwal rutinitas untuknya sehingga bisa memicu pikiran aktif. Selalu memberi dukungan dalam kegiatannya, meskipun sedikit.
7. Anak yang Perfeksionis
Anak-anak tidak bisa menjadi perfeksionis jika bukan karena tuntutan lingkungannya termasuk orangtua. Anak yang dari awal dilatih untuk mengerjakan suatu hal dengan sempurna, jika salah sedikit dihukum. Sifat ini membahayakan dirinya yang masih anak-anak. Anak perfeksionis lebih tertekan secara psikologis dari pada anak biasa. Wajib bagi orangtua memberi penjelasan agar melakukan sesuatu tidak harus menjadi juara. Asal sudah berusaha maksimal itu sudah bagus.
8. Anak Khawatir
Anak yang berkepribadian khawatir sering kali baik hatinya, dan sensitive dengan kebutuhan orang lain. Mereka biasanya sangat disukai oleh teman-teman sebayanya, dan di luar kekhawatirannya biasanya mereka bekerja dengan baik. Pola asuh orang tua yang melindungai dapat secara cepat meningkatkan kegelisahan secara umum. Secara khusus orang tua yang terbiasa menguraikan kemungkinan-kemungkinan yang paling buruk kepada anak-anak merekamenghadapi resiko akan mengarahkan mereka ke dalam kekhawatiran.
Anak-anak yang khawatir memiliki perbedaan kegelisahan yang kuat, tidak peduli jika terluka, dan mereka kurang bisa menyesuaikan diri, atau berubah.
9. Anak yang Menyenangkan
Anak-anak dengan temperamen menyenangkan biasanya gampang bergaul, ramah, dan tidak agrasif. Sepanjang waktu mereka berada dalam dunianya. Mereka senang bermain permainan yang imajinatif. Secara umum, mereka juga kurang meminta perhatian dan bimbingan orang tua. Mereka mungkin tidak terlalu lambat dalam menanggapi permintaan-permintaan orang tua. Mereka selalu gagal untuk mendengar apa yang diucapkan dan di maksud oleh orang tuanya, meskipun mereka kelihatan nyata ngangguk tanda setuju. Seolah-olah mereka hanya mempunyai kesadaran sekitar 1-3 %.
10. Anak yang Kreatif
Anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran atau aktivitas yang kreatif. Mereka biasanya cukup mandiri, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang agi mereka berarti, penting, dan disukai mereka tidak selalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Mereka tidak takut untuk membuat kesalahan, dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oleh orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpan banyak tradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak mudah putus asa.
Tingkat energi, spontanitas, dan kepetualangan yang luar biasa sering tampak pada anak kreatif.
F. Teori Pembentukan Pribadi Kreatif.
1. Teori Psikoanalis
Pada umumnya teori psikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya mulai muncul pada masa kanak-kanak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah memiliki pengalaman traumatis yang ngkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovasi dari trauma. Tindakan kreatif mentransformasi keadaan psikis yang tidak sehat menjadi sehat.
a. Teori Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme bertahan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Jika seseorang mampu untuk “regress” ke kerangka berpikir atau pola perilaku seperti anak, rintangan antara alam pikiran sadar dan tidak sadar menjadi kurang, dan beban yang tidak disadari yang sering mengandung benih kreativitas dapat menembus ke alam kesadaran. Orang-orang kreatif adalah mereka yang paling mampumemanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar. Orang kreatif tidak memiliki hambatan untuk bisaseperti anak dalam pemikiran mereka. Mereka bisa mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian, mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego”.
b. Teori Jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa ke tidak sadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Di samping itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman dari seluruh ummat amanusia tersimpan di sana. Secara tidak sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita. Dari ke tidak sadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang merupakan lanjutan dari eksistensi manusia.
2. Teori Humanistik
Berbeda dengan teori psikoanalisis, teori humanistic melihat kreativitas sebagai hasil dari kesadaran psikologis tingkat tinggi. Kreativitas dapat berkembang selama hidup, dan tidak terbatas pada lima tahun pertama kehidupan manusia.
a. Teori Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistic adalah manusia memiliki naluri-naluri dasar menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu. Kebutuhan primitive lahir pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan ke-5 kebutuhan naluriah ini. Kebutuhan tersebut adalah Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis), Safety and Security needs (Kebutuhan akan rasa aman), Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan sosial), Esteem or Status or Egoistic Needs Kebutuhan akan harga diri), Self Actualization (Kebutuhan untuk mewujudkan diri).
Urutan dari hierarki kebutuhan ini jelas, tidak ada yang dapat mewujudkan dirinya jika menderita, karena kelaparan. Ke-4 kebutuhan pertama disebut deficiency, karena mungkin dapat dipuaskan sampai tidak dirasakan sebagai kebutuhan lagi. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang disebut oleh Maslow “Peak Experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of Insight) yang menyebabkan kegambiraan dan rasa syukur karena hidup.
b. Teori Rogers
Menurut Carl Rogers (1902-1987) kondisi dan pribadi yang kreatif menurut Rogers ada tiga cirri. Tiga kondisi dan pribadi yang kreatif tersebut adalah:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman
2. kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.
Setiap orang yang memiliki ke-3 ciri ini, kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup dengan kreatif. Ke-3 kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (Iternal Press).
Pemaparan teori tersebut diatas, baik dari alairan psikoanalisis maupun humanistic membantu kita dalam memahami cara-cara pembentukan pribadi yang kreatif.
Selasa, 14 Juni 2011
MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KEDISPLINAN BAGI MAHASISWA
ABSTRAK
Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan “Waktu adalah Uang”. Tapi sebenarnya berapa banyak diantara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Sebenarnya, jika anda ingin mengatur kehidupan anda dan membuatnya menyenangkan, sebagai pemulaan yang anda butuhkan adalah mengatur waktu anda.
Tak mengejutkan kalau dalam seluruhan industri pengaturan waktu jadi sebuah kebutuhan. Masalahnya disini, anda tak dapat mengatur waktu, tapi anda dapat mengatur diri sendiri dan apa yang anda lakukan dalam setiap kesempatan. Penelitian ini bertujuan supaya mahasiswa dapat mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan dapat menentukan bagaimana caranya mempergunakan waktu dengan lebih efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan aturan sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik.
Kata Kunci : Manajemen Waktu, Kedisiplinan Mahasiswa
PENDAHULUAN
Kedisiplinan memaju seseorang untuk bisa meraik kesuksesan, terutama bagi mahasiswa kedisiplinan sangat dibutuhkan apalagi dalam mengolah waktu dengan baik atau dikenal dengan manajemen waktu. Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap produktivitas waktu. Dan cara kita dalam membentuk suatu aturan-aturan yang sudah ditentukan dan dalam hal ini dibutuhkan ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakannya.
Efektif dan efisiennya kedisiplinan yang dilaksanakan oleh mahasiswa tergantung kepada manajemen waktu, mahasiswa dapat melakukan kedisiplinan dengan pengaturan yang baik dengan cara, jangan menunggu/menunda dan lakukan , sekarang dan untuk selanjutnya, berkonsentrasilah dalam melakukan suatu pekerjaan, jangan buru-buru atau tergesah-gesah, waktu akan terus berputar dan lakukan dengan santai, responlah dengan cepat apa yang harus dilakukan sekarang, cepat kerjakan dan jangan menunggu lama. Dari semua ini diperlukan ketekunan. Dalam menjalankannya.
Tidak semua yang dikerjakan kebanyakan mahasiswa itu sempurna dimata orang kan, kesalahan pasti ada dan hendaklah kesalahan itu dimanfaatkan dengan baik dengan cara mematuhi aturan yang ada dan dalam ini waktu akan menjawab segalanya. Tak terlepas dalam langkah dan cara dalam mengatasi manajemen waktu pada kedisiplinan mahasiswa.
Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukan sudah memadai manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapat nilai yang baik. Kemudian sering dengan berjalannya waktu, beberapa diantara mahasiswa-mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah cemerlang seperti ketika di SMA. Nilai A dan B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa ? apa yang sebenarnya terjadi ? salah satu jawabannya karena keterampilan belajar, termasuk manajemen waktunya, kurang efektif, kuliah diperguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA. Karma itu menajamen waktu yang mestinya turut disesuaikan.
Kedisiplinan yang dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa adalah caranya dalam mengolah waktu yaitu, dalam belajar, bermain bahkan bekerja dan seorang mahasiswa tidak mampu dalam melaksanakan kedisiplinan yang ada dikampus. Kedisiplinan itu terkadang diabaikan oleh kebanyakan mahasiswa, bagaimanapun manajemen waktu harus diterapkan lebih dini kepada mahasiswa dengan adanya informasi dan komunikasi yang mendukung dari universitas dan pihak yang bersangkutan. Dan tidak mengejutkan pengaburan waktu jadi sebuah kebutuhan. Dapat dilihat bahwa sebenarnya manajemen waktu tak jauh beda dengan manajemen diri, karena pada kenyatannya kebanyakan mahasiswa tidak dapat mengatur waktu tetapi dapat mengatur diri sendiri dan apa yang akan dilakukan dalam setiap kesempatan.
Kebanyakan ahli sepakat bahwa sukses merupakan hasil dari suatu kebiasaan oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempelancar bagaimana mahasiswa dapat menggunakan waktu dengan baik dan juga disiplin seperti apa yang harus diterapkan dan itu merupakan rumusan masalah yang harus diselesaikan. Dalam hal ini dimulai dengan kebiasaan (Kontrol diri) dan kebiasaan mulai sebagai pembuahan keputusan secara sadar.
Tujuan penelitian ini adalah supaya mahasiswa dapat mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan dapat menentukan bagaimana caranya menggunakan waktu dengan lebih efektif. Patut pula bahwa inti dari mana jaman waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Diharapkan penelitian ini bermanfaat terutama pada mahasiswa dalam mengelolah waktu dengan baik dan efektif. Baik dalam belajar, menyelesaikan pekerjaan kampus dan luar kampus. Dalam hal ini tidak terlepas dalam kebiasaan, karna biasa akan membuat kita lebih mengontrol diri akan pentingnya kedisiplinan dalam manajemen waktu.
Teori yang melandasi penelitian ini yaitu, Geoge Mason University mengatakan manajemen waktu dapat dilakukan dengan cara :
1. melakukan survei waktu pribadi
untuk mulai mengatur waktu, anda harus tahu bahwa bagaimana anda menggunakan waktu, survei waktu akan membantu anda berapa banyak waktu yang telah habis dalam aktifitas tertentu untuk memperoleh perkiraan akurat, anda dapat melihat waktu yang telah dihabiskan selama satu minggu
2. perhatikan jadwal harian
ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian anda, begitu anda memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istrirahat pada tiap jam. Sedangkan setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat.
3. jangan menjadi perfeksionis
berusahalah agar menjadi orang yang sempurna yang siap menghadapi kekalahan, tidak ada orang yang sempurna. Anda butuh tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakkan dan penundaan.
4. Belajarlah berkata tidak
Misalnya, teman dekat anda mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, anda tidak tertarik. Tapi, anda tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.
5. Belajar Menentukan Prioritas
Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimanakah melakukan perioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan.
6. Gabungkan sejumlah aktifitas
Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktifitas dalam sewaktu-waktu ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk memadukan aktifitas tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif.
7. Adaptasi diri
setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal anda berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar upaya ini berhasil untuk anda. Jadwal yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.
Didalam diri kebanyakan mahasiswa, sering sekali melakukan suatu penundaan dalam suatu kegiatan/pekerjaan, “karena penundaan sebenarnya adalah pencuri waktu” (Edward Young Mght Thoughts). Hal ini yang sangat tidak efektif dalam manajemen waktu. Menurut Dr. Jan Yager, ada beberapa cara mengatasinya.
Selalu aktif (bukan reatif), tentukan sasaran/tujuan, tentukan prioritas dalam bertindak, pertahankan fokus, buat tanggal waktu yang realistis, dan terakhir adalah melakukan sekarang juga (DO IT NOW): yaitu dengan :
D : Divide ( bagi-bagi tugas)
O : Organize ( Atur cara pelaksanaan)
I : Ignore ( Abaikan Gangguan)
T : Take ( Ambil Kesempatan)
N : Now ( Sekarang harus dijalankan)
O : Opportunity ( Ambil Kesempatan)
W : Watch Out ( Waspada Dengan Waktu )
METODE PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah pertama, manajemen waktu, merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktifitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk rasa. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input kedisiplinan mahasiswa merupakan ketaatan dan kepatuhan mahasiswa dalam melaksanakan aturan-aturan yang ada. Seperti aturan dalam perkuliahan kegiatan organisasi dan lain-lain. Dalam hal ini mahasiswa dituntut disiplin terhadap waktu, dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Dan selalu memanfaatkan aturan yang ada dengan tidak menunda dan selalu membiasakan diri dalam mengola/mengatur waktu.
Penelitian ini menetapkan target populasi, yakni kepada mahasiswa yang duduk dalam perguruan tinggi negeri dan swasta, seperti, USU (Universitas Sumatera Utara)
Kamis, 09 Juni 2011
STRATEGI PEMASARAN PERSONAL DAN PEMASARAN LANGSUNG
A. Strategi Pemasaran Personal
Tujuan pemasaran pada umumnya yaitu meningkatkan penjualan, menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang. Dalam hal ini perusahaan memerlukan tenaga penjualan atau wiraniaga untuk melakukannya. Tugas-tugas yang mereka lakukan cukup luwes karena secara langsung dapat mengetahui keinginan, motivasi dan perilaku konsumen serta sekaligus melihat reaksi konsumen sehingga mereka dapat langsung melakukan penyesuaian seperlunya.
Dalam strategi pemasaran personal, setiap individu dituntut untuk mengerti, memahami dan menguasai secara praktis dan teoritis strategi pemasaran. Secara umum program yang dibuat dan diputuskan oleh perusahaan di implementasikan dalam strategi pemasaran yang meliputi produk, price, place dan promotion. Seorang manager pemasaran yang telah berpengalaman wajib mengetahui secara lebih mendalam dan melakukan dalam semua aktivitas pada proses pemasaran produk.
Personal selling kadang-kadang memainkan peran dominan pada perusahaan manufaktur dan pada produk yang tidak tahan lama dengan harga rendah peran personal selling diminimalkan.
Fungsi dan tanggung jawab personal selling antara lain :
1. Mencari dan menemui pelanggan
2. Menetapkan keinginan pelanggan
3. Menunjukkan merchandise
4. Memberikan persentasi penjualan
5. Demonstrasi barang atau jasa
6. Menjawab keberatan dari pelanggan
7. Penutupan penjualan.
Perbedaan peran personal selling dalam bauran promosi lainnya adalah :
1. Perbedaan pada pertukaran informasi dimana personal selling dapat mengkomunikasikan bermacam-macam pesan, seperti :
a. Membentuk kesadaran pada produk dan jasa yang ditawarkan.
b. Mendemonstrasikan keuntungan dan mengevaluasi produk.
c. Berinisiatif mencoba dan melakukan penjualan
2. Menguji alternatif-alternatif bauran pemasaran, personal selling adalah sebuah alternatif yang menawarkan sebuah keunggulan yang jelas pada beberapa situasi tetapi kurang diprioritaskan.
3. Mengevaluasi alternatif yang relatif efektif, personal selling sangat efektif mencapai pasar sasaran dan tujuan yang diminta namun personal selling kurang bisa menjangkau jumlah orang yang lebih banyak.
4. Menetapkan besarnya biaya, salah satu kelemahan personal selling adalah besarnya biaya yang dikeluarkan terhadap penghasilan yang diperoleh, sehingga kurang efisien dibandingkan dengan elemen bauran promosi lainnya.
Tahapan-tahapan komunikasi dalam personal selling :
1. Tahap provider, kegiatan penjualan terbatas untuk menerima order dari penawaran supplier dan menyampaikannya kepada pembeli.
2. Tahap persuader, sebuah usaha membujuk anggota pasar untuk membeli penawaran supplier.
3. Tahap prospector, kegiatan-kegiatan yang meliputi mencari pembeli diluar yang terpilih yang mau menerima penawaran dengan kemampuan sumber daya dan kekuasaan untuk membelinya.
4. Tahap pemecahan masalah, mengidentifikasi masalah pembeli, berusaha menentukan kebutuhan mereka dan memilih penawaran dari koresponden supplier.
5. Tahap procreator, membentuk penawaran yang unik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembeli.
Personal selling meliputi kegiatan seorang individu untuk sebuah perusahaan yang dinilai melalui performannya dari satu atau lebih kegiatan berikut :
1. Prospecting, tenaga penjualan mengidentifikasi customer potensial (yang disebut : prospects)
2. Communicating, terdiri dari komunikasi personal dua arah antara tenaga penjualan dan customers individual.
3. Servicing,
4. Information Gathering,
The term salesperson covers a wide spectrum of positions from :
1. Order Taking (department store salesperson)
2. Order Getting (someone engaged in creative selling)
3. Missionary Selling (building goodwill or educating buyers)
Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan tatap muka terdapat beberapa tahap yang harus ditempuh oleh pihak penjual, yaitu :
1. Persiapan sebelum penjualan
Sebelum melakukan penjualan kegiatan yang dilakukan :
a. Mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pengertian tentang barang-barang yang dijual, pasar yang dituju, dan teknik-yeknik penjualan yang harus dilakukan
b. Harus mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan perilaku dalam segmen pasar yang dituju.
2. Penentuan lokasi pembelian potensial
Dalam menentukan lokasi dapat digunakan data-data pembeli yang lalu maupun sekarang, dari sini dapat ditentukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensialnya. Penentuan karakteristik pembeli dapat dilakukan pula dengan segmentasi pasar. Dari konsumen yang ada dapat ditentukan pula konsumen yang sudah menggunakan produk pesaing.
3. Pendekatan pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus melakukan pendekatan pendahuluan terhadap pasar yaitu dengan cara :
a. Mempelajari semua masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat diharapkan sebagai pembelinya
b. Mengetahui produk atau merk apa yang sedang mereka gunakan dan bagaimana reaksinya
c. Mengumpulkan berbagai informasi untuk mendukung penawaran produknya kepada pembeli misalnya: kebiasaan membeli, kesukaan, dan sebagainya.
4. Pelaksanaan penjualan
Pelaksanaan penjualan dapat dilakukan dengan melalui tahapan berikut :
a. Diawali dengan suatu usaha memikat perhatian calon pembeli,
b. Kemudian diusahakan mengetahui daya tarik dan minat mereka.
c. Jika minat calon konsumen diikuti oleh minat dengan munculnya keinginan untuk membeli maka penjual tinggal merealisasikan penjualan produknya.
5. Pelayanan purna jual
Kegiatan penjualan tidak berakhir ada saat pesanan dari pembeli telah dipenuhi tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis kepada mereka. Biasanya pelayanan purna jual diberikan untuk penjualan barang-barang industri seperti barang instalasi atau perlengkapan rumah tangan.beberapa pelayanan purna jual yang diberikan oleh penjual sesudah penjualan adalah ;
a. Garansi
b. Jasa reparasi
c. Latihan tenaga operasional tentang cara penggunaan.
d. Pengantaran barang ke rumah.
Dalam tahap terakhir ini penjual harus berusaha mengatasi berbagai macam keluhan dan tanggapan yang kurang baik dari pembeli. Pelayanan lain yang juga perlu diberikan sesudah penjualan adalah jaminan kepada pembeli, seperti harga jual kembali barang tetap tinggi, suku cadang mudah memperolehnya, daya tahan dan kualitas barang.
Keuntungan dan kerugian dari personal selling
Keuntungan personal selling terdiri dari :
1. Melakukan interaksi dua arah, kemampuan berinteraksi dengan penerima pesan yang bisa menentukan pengaruh dari pesan
2. Menyesuaikan pesan dengan sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi dan kebutuhan consumer.
3. Mengurangi dan meminimalkan gangguan dalam komunikasi sehingga pembeli secara umum memberikan perhatiannya pada pesan penjualan.
4. Keterlibatan dalam proses keputusan, pembeli bisa menjadi seorang patner dalam proses keputusan membeli.
Kerugian dari personal selling meliputi :
1. Pesan tidak konsisten yang disampaikan kepada konsumen dapat menjadi citra buruk bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena para wiraniaga memiliki perbedaan pengetahuan dan kemampuan sehingga melakukan cara dan gaya yang berbeda dalam menyampaikan pesan.
2. Timbulnya konflik tenaga penjual dan manajemen, pada dasarnya tenaga penjualan mempunyai kecendrungan bebas dan fleksibel dapat menimbulkan konflik pada manajemen.
3. Biaya tinggi, setiap tenaga penjualan memerlukan biaya yang cukup besar untuk penutupan penjualan. Tidak semua tenaga penjualan mampu melakukan penutupan penjualan dengan baik dan tepat waktu sehingga secara keseluruhan biaya yang dikeluarkan jadi tinggi.
4. Hasil yang rendah, karena waktu merealisasikan penjualan relatif lebih lama maka hasil yang ditargetkan untuk tenaga penjualan lebih rendah.
5. Berpotensi menimbulkan masalah etika, diantara tenaga penjualan ada yang dapat menimbulkan rusaknya hubungan dengan konsumer sehingga merugikan bagi perusahaan. Masalah etika yang paling sering dilakukan oleh para tenaga penjualan dapat berupa membohongi konsumer, melakukan perbuatan merugikan tenaga penjualan lainnya.
Peluang-peluang yang terdapat pada Personal Selling
1. Financial Income Potential
a. Jutaan peluang kerja sales di Indonesia
b. Gaji pokok
c. Bonus
d. Benefits
2. Psychic Income
a. Tidak ada batasan jadual
b. Tidak monoton
c. Tidak terikat
d. Bebas dan fleksibel
e. Diri sendiri yang memulai
f. Disiplin diri
g. Bermacam-macam tantangan
3. Promotion Opportunities
a. Banyak CEO mempunyai sales backgrounds
b. Branch sales manager
c. Regional sales manager
d. Product manager
e. General sales manager
f. Training manager
4. Keamanan kerja
a. Perencanaan kompensasi
b. Selama penurunan permintaan tenaga penjualan yang kompeten yang keluar untuk menghasilkan penjualan.
c. Penjualan merupakan sebuah komponen yang menghasilkan pendapatan bagi organisasi
B. Pemasaran Langsung
Direct marketing adalah jenis kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh tanggapan dari calon konsumen, baik melalui komunikasi telepon, surat, e-mail atau faks. Perencanaan adalah sebuah pendekatan professional yang dilakukan dalam direct marketing. Rencana yang dibuat tidak perlu terlalu rumit dan kompleks, namun dengan menganalisis pasar sasaran dan memilih pesan yang akan disampaikan serta menetapkan sasaran penjualannya. Bentuk-bentuk direct marketing meliputi :
1. Direct selling
2. Direct mail
3. Telemarketing
4. Internet selling
5. Direct action marketing
6. Catalog selling
7. Television/ print media
8. Cable TV
Direct marketing yang sukses adalah seni dan ilmu serta lebih bersifat trial and error. Seiring dengan berputarnya waktu kemungkinan berhasilnya kampanye direct marketing yang dilancarkan oleh sebuah perusahaan dapat meningkat. Pertama perusahaan memperoleh sebuah ide, selanjutnya menguji ide tersebut dalam surat yang disebarkan dan kemudian menyempurnakan hasil kerja berdasarkan tingkat respons yang diterima.
Dewasa ini semakin banyak kampanye direct marketing yang dilancarkan melalui media elektronik, bukan lagi dengan media cetak. Iklan direct response dapat dilakukan melalui televisi dan radio termasuk didalamnya iklan dan infomercial singkat.
Faktor-faktor yang memberikan konstribusi pada pertumbuhan direct marketing adalah :
1. Consumer Credit Cards
Over 1 billion credit cards in circulation
2. Direct Marketing Syndicates Creating Opportunities
a. List development
b. Statement inserts
c. Catalogs/Sweepstakes
3. Changing Structure of World Society
a. Increase in two income households
b. Money-rich/Time-poor – need for convenience
4. Technological Advances
a. Better communications via electronic media & computers
b. Rapid package delivery
c. Electronic delivery systems
5. Ability to measure effects of direct marketing efforts
Cost per order/ Cost per inquiry.
Strategi-Strategi Direct Marketing
1. One-step approach, media direct marketing yang digunakan secara langsung untuk mengumpulkan order
2. Two-step approach, banyak upaya yang digunakan untuk menghasilkan sebuah response. Upaya pertama yang digunakan untuk menyaring pembeli yang berkualitas atau mempunyai potensi ketertarikan. Follow-up digunakan untuk menghasilkan order atau menutup penjualan.
3. Direct Marketing Media
a. Direct mail
b. Broadcast media (direct response ads/informercials)
c. Print media
d. Telemarketing
e. Direct selling
Keuntungan pemasaran langsung
Bisa membuka saluran distribusi baru yang menawarkan pengangkutan dari supplier ke pelanggan dan ini dapat menghemat biaya distribusi jika harus mendistribusikan ke distributor atau ritel. Keuntungan lainnya adalah :
1. Sasaran lebih tepat
2. Biaya menjadi lebih efektif
3. Tanggung jawab dan control yang lebih mudah
4. Bersifat umum dan lebih fleksibel
5. Peluang melakukan tes menjadi lebih besar.
6. Dapat memasuki pasar internasional dengan lebih mudah karena mempunyai jaringan yang lebih luas.
Keberhasilan pemasaran dengan metode direct marketing juga sangat ditentukan oleh cara memilih daftar nama dan alamat daftar nama dan alamat orang-orang yang akan dikirimi surat tawaran. Daftar nama dan alamat bukanlah sekadar sarana untuk meraih pasar karena sesungguhnya daftar nama dan alamat adalah pasar itu sendiri. Kejelian dalam memilih daftar nama dan alamat adalah faktor terpenting yang menentukan besar kecilnya respons dari penerima yang menjadi sasaran.
Sebagai contoh naskah dan desain surat yang hebat mungkin dapat mendatangkan respon dua kali lebih banyak dibandingkan surat tawaran yang naskah dan desainnya biasa-biasa saja. Akan tetapi daftar nama dan alamat yang tepat dan baik dapat mendatangkan respons lebih banyak dibandingkan daftar nama dan alamat yang buruk.
Efektifitas metode direct mail, amplop, surat penjualan, teknik mendesain formulir pemesanan yang efektif. Direct mail format panjang dan direct mail format pendek. Direct mail standar terdiri atas amplop luar, surat tawaran, brosur, berbagai sisipan (lift note, buck slip) dan elemen-elemen balasan konsumen seperti fomulir tawaran, permintaan informasi dan sebagainya.
Direct mail dapat menjadi sarana promosi yang paling efektif selama bertahun-tahun karena menurut hasil survey di Amerika, bahwa masih banyak para eksekutif yang masih mau membuka dan membaca surat yang mereka terima dan sebagian diantara mereka menganggap bahwa surat adalah sarana bisnis yang penting. Sedangkan penelitian lainnya menunjukkan bahwa surat pos langsung (direct mail) merupakan media komunikasi penjualan yang lazim digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan. Dalam survey ini terungkap bahwa direct mail menjadi sarana paling efektif untuk :
a. Meningkatkan penjualan.
b. Mendidik konsumen tentang cara-cara terbaik tentang cara-ca mengambil keputusan terbaik menyangkut isu-isu yang rumit.
c. Melakukan penjualan kepada konsumen dari kalangan usaha (business to business).
d. Memperkenalkan produk dan jasa baru atau jasa baru mereka kepada prospek.
Telemarketing memiliki reputasi yang buruk dan banyak konsumen yang membencinya. Dalam buku Henry Holt yang berjudul Dave Barry’s Bad Habits menyatakan : “Hal yang terbaik pada telepon adalah bahwa alat tersebut membuat kita selalu terhubung dengan orang lain, terutama mereka yang menawari berlangganan majalah tengah malam. Orang-orang itu adalah korban penculikan penerbit-penerbit besar , mereka tidak akan diberi makan jika gagal menjual 350 majalah setiap harinya”. Orang pasti membenci telemarketing, seperti halnya mereka juga membenci direct mail dan iklan televisi, padahal semua metode pemasaran itu terbukti efektif.
Telemarketing adalah media pemasaran yang berorientasi pada hasil dan tidak dimaksudkan untuk membangun citra perusahaan atau menimbulkan kesadaran terhadap merek atau mempromosikan reputasi perusahaan. Berkat telepon usaha penjualan menjadi lebih terfokus dan lebih cepat pula hasilnya. Tingkat respon penerima terhadap telemarketing sangat bervariasi, tergantung kondisi pasar, jenis produk atau jasa dan tergantung pada tujuan utama, apakah hanya mencari informasi penjualan, mengatur perjanjian dengan prospek atau menjajaki kualifikasi prospek.
Internet menjadi media yang sangat cepat pertumbuhannya didalam perkembangan direct marketing. Bisnis yang dilakukan dalam era internet adalah business to business (b2b) dan business to consumers (b2c). Karakteristik pasar business to business mempunyai banyak perbedaan dengan pasar konsumer, perbedaan tersebut seperti :
1. Besarnya ukuran pasar
2. Rendahnya jumlah pelanggan
3. Tingginya rata-rata pembelanjaan pelanggan
4. Luasnya wilayah geografis
5. Dan relative kompleksnya perbedaan perilaku pembeli yang mempunyai perbedaan sangat berarti.
Sektor komersial business to business meliputi empat subsektor utama, yaitu :
1. Own consumption, terdiri dari penjualan mesin, office furniture, stationary dan lain-lain.
2. Incorporation and Assembly, material dan supply penting untuk produksi barang dan jasa. Identitas material tidak bisa hilang dari produk yang besar, organisasi kadang-kadang menyerahkan equipment asli manufaktur.
3. Menjual kembali (resale) ke organisasi lainnya.
4. Retail : penjualan eceran untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang akan konsumsi oleh consumer.
Tiga tahap integrasi metode e-commerce terhadap program direct marketing :
1. Fase pertama :
Memposting deskripsi produk di situs web anda untuk memberikan harga aktual (REV). Konsumen juga harus diberi petunjuk tentang cara melakukan pemasaran serta berbagai alternatif pengiriman dan pemrosesannya. Pengunjung situs juga dapat menghubungi nomor telepon yang ditulis di situs web. Sediakan fomulir pesanan dalam format html atau pdf. Mintalah pengunjung situs web mencetak formulir pemesanan, mengisi dan lalu mengirimkannya lewat pos atau faxs, seperti yang dilakukan oleh konsumen offline.
2. Fase kedua :
Mengganti formulir pemesanan dengan formulir pemesanan yang lebih interaktif. Pengunjung tidak perlu mencetak formulir pemesanan, mereka dapat mengisi langsung secara online dengan mengisi kolom-kolom yang disediakan, setelah selesai mereka mengirimkan formulir pemesanan sekaligus membayarnya sesuai jumlah tertera dengan memasukan nomor kartu kredit yang dimiliki. Kemudian anda akan memproses nomor kredit secara manual untuk mendapatkan pengesahan.
3. Fase ketiga :
Situs web yang sudah memiliki katalog lengkap atau sistem shopping cart online yang canggih. Dengan mencapai fase ketiga ini berarti skala bisnis anda sudah cukup besar dan setara dengan operator yang memiliki katalog mail-order atau jaringan toko. Dimana pembeli dapat leluasa membuka halaman katalog atau berjalan ditoko swalayan, memasukan item yang dikehendaki kedalam troli dan akhirnya membayar ke kasir.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker David A – Kumar V. – Day George S, (2004) : Marketing Research, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York – USA.
Cateora Philip R, Graham John L. (2007): Pemasaran Internasional, Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta,
Craven David W., Piercy Nigel F. (2006): Strategic Marketing, International Edition, Mc Graw-Hill.
Kotabe Masaaki, Helsen Kristiaan (2004) : Global Marketing Management, Third edition, Wiley International Edition.
Kuncoro Mudrajad, (2003) : Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, -- , Erlangga, Jakarta – Indonesia.
Malhotra Naresh K, (2005) : Riset Pemasaran ; Pendekatan Terapan, Edisi Keempat, PT. Indeks, Jakarta – Indonesia.
Selasa, 07 Juni 2011
K E P E M I M P I N A N
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan
kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
LATIHAN 1
Analisis Perilaku Kepemimpinan
Pertanyaan dibawah ini mengarah kepada situasi kerja atau pelaksanaan tugas tertentu yang secara khusus melibatkan seorang pemimpin (yaitu diri anda sendiri), dan seorang atau lebih staf bawahan anda. Permainan latihan analisis perilaku kepemimpinan ini bertujuan untuk memberi umpan balik mengenai gaya kepemimpinan anda selama ini. Permainan ini menyajikan 20 pernyataan dan setiap pernyataan terdapat 4 pilihan kemungkinan tindakan yang akan anda ambil. Untuk menyelesaikan permainan ini ikutilah langkah-langkah dibawah ini dengan sejujur-jujurnya.
Petunjuk Permainan
1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan seksama.
2. Pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang anda rasakan paling sesuai dengan tindakan anda selama ini atau dengan kata lain merupakan tindakan yang selalu anda lakukan selama ini jika anda dihadapkan pada situasi yang sama.
3. Lingkari pilihan anda tersebut, dan jawablah sejujur-jujurnya, karena alat ini tak akan bermanfaat jika anda tidak secara jujur menjawabnya.
4. Kemudian ikutilah permainan ini langkah demi langkah sehingga anda dapat menjawab dan mengisi semua jenis permainan ini.
Langkah ke 1 : Menjawab Pertanyaan (waktu 15 menit)
1. Anda telah menugaskan salah satu bawahan anda untuk menulis sebuah laporan tentang pengadaan perlengkapan baru ditempat kerja/kantor anda. Ia sudah biasa anda beri tugas semacam itu dan biasanya ia menyelesaikan tepat pada waktunya dengan dorongan dari anda. Sekarang, laporan yang diminta dari dia sudah terlambat, maka anda akan ………….
a. Mengatakan kepadanya bahwa anda menginginkan laporan itu segera, menjelaskan apa yang anda inginkan dalam laporan itu dan mengecek pelaksanannya setiap hari.
b. Memberinya lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut.
c. Mengatakan kepadanya apa yang anda inginkan, kapan anda mau laporan itu beres, namun tetap mendiskusikan dengannya mengapa ia terlambat menyelesaikannya.
d. Membicarakan masalahnya dengan bawahan tersebut dan memberi dorongan padanya agar segera menyelesaikan laporan tersebut.
2. Satuan tugas kerja yang anda pimpin sedang bekerja keras menyelesaikan laporan lengkap. Salah satu anggota tim yang selalu datang terlambat dalam lima kali rapat terakhir, dan dia tidak memberi suatu alasan atau menyatakan penyesalan dan minta maaf atas hal tersebut. Kelihatannya dia memang sangat sibuk menyelesaikan perhitungan angka-angka biaya yang ditugaskan kepadanya. Ia diperkirakan akan menyelesaikan tugas tersebut tiga hari lagi. Maka anda akan ………
a. Mengatakan kepadanya apa yang anda inginkan dan mengawasi pekerjaannya secara ketat setiap hari.
b. Mendiskusikan dengannya mengapa ia terlambat dan memberinya dorongan untuk segera menyelesaikan tugas tersebut.
c. Menegaskan kepadanya kapan angka-angka biaya itu diperlukan dan tetap mendorongnya untuk segera menyelesaikannya.
d. Menganggap bahwa dia akan mampu dan segera menyajikan laporan tugasnya tersebut.
3. Dulu, anda sempat terlibat dalam kesulitan menghadapi seorang bawahan anda. Dia kelihatannya sudah jenuh, dan hanya dengan tekanan dari anda dia dapat menyelesaikan tugas-tugasnya. Tetapi, sekarang anda mulai merubah sikap dan ternyata dia mampu menyelesaikan tugasnya lebih baik dan meningkat sedikit demi sedikit. Dia juga mulai kelihatan berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Maka anda akan…..
a. Terus mengarahkan dan mengawasi pekerjaanya secara ketat.
b. Terus mengawasi pekerjaannya, tetapi mulai mendengarkan saran-saran yang diajukannya dan mendukung saran-saran tersebut sepanjang memang anda anggap masuk akal.
c. Mendukung saran-saran yang diajukannya, dan mendorongnya melaksanakan gagasan-gagasan tersebut.
d. Membiarkannya bertanggungjawab penuh pada pekerjaannya sendiri.
4. Kelompok kerja yang anda pimpin biasanya bekerja efektif atas dorongan dan pengarahan dari anda. Beberapa minggu terakhir ini, hasil kerja mereka ternyata menurun sangat drastis, dimana pekerjaan mereka tidak selesai tepat pada waktunya dan kualitasnya juga tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka anda akan ……….
a. Membiarkan mereka memecahkan permasalahan yang ada oleh mereka sendiri.
b. Meyakinkan mereka bahwa batas waktu pekerjaan itu dapat dipenuhi dan kualitas hasil kerja mereka cukup baik, tetapi juga membicarakan dengan mereka apa yang sebaiknya dapat dilakukan agar lebih baik lagi.
c. Menyampaikan kepada mereka dengan jelas dan terperinci apa yang sesungguhnya anda inginkan, kapan hal itu anda butuhkan dan mengawasi kerja mereka secara ketat.
d. Membantu mereka merumuskan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan saat itu, apa yang mesti mereka kerjakan dan memberi dorongan untuk segera melakukan langkah-langkah berikutnya.
5. Oleh karena kebijaksanaan pembatasan anggaran yang tidak bisa diubah lagi, anda sekarang perlu melakukan konsolidasi dengan seluruh bawahan anda. Anda lalu menugaskan salah satu bawahan anda yang paling berpengalaman untuk melakukan konsolidasi tersebut. Dia sudah pernah melakukan semua jenis pekerjaan yang menjadi tugas kelompok kerja anda. Dia juga sudah dikenal sangat mudah membantu rekan kerjanya yang lain. Jadi anda merasa dia akan mampu menyelesaikan tugas yang anda berikan sekarang dengan baik. Namun, dia ternyata menganggap tugas kali ini sangat penting dan merasa kurang mampu melaksanakannya dengan baik.
Maka anda akan ……..
a. Perintahkan dari melaksanakan tugas tersebut, tetapi dengarkan baik-baik apa pendapat dan saran-sarannya.
b. Serahkan sepenuhnya tugas tersebut kepada dia dan biarkan dia menyelesaikannya menurut caranya sendiri.
c. mendiskusikan dengannya tentang keadaan yang ada sekarang, dan memberi dukungan penuh agar dia bersedia menerima tugas tersebut, berdasarkan ketrampilan dan pengalamannya selama ini.
d. Perintahkan ia melaksanakan tugas tersebut dan tunjukkan secara jelas dan terperinci apa yang mesti ia lakukan, lalu awasi pekerjaannya dengan ketat.
6. Seorang bawahan anda yang sudah anda kenal bisa bekerja efisien dan sangat produktif, kini mengharapkan anda membantunya menyelesaikan sebuah tugas khusus. Biasanya ia selalu menyelesaikan tugasnya secara efektif dengan caranya sendiri. Akhir-akhir ini, beberapa permasalahannya memang muncul dan tiba-tiba saja dia merasa tak mampu menyelesaikan tugas tersebut dengan cara yang biasa dia tempuh.
Maka anda akan ……..
a. Menganalisa permasalahan yang ada dan memberikan garis besar metode untuk memecahkannya, kemudian memberi pengarahan kepadanya.
b. Membiarkannya memecahkan permasalahan tersebut dengan cara yang dia sendiri anggap paling tepat.
c. Menentukan dan menerapkan cara pemecahan yang tepat, namun tetap memintanya ikut dalam prosesnya.
d. Mendiskusikan permasalahan yang ada dengannya dan membantunya menemukan cara pemecahan yang tepat.
7. Anda telah menugaskan seorang bawahan anda yang paling senior untuk menyelesaikan sebuah tugas baru. Dalam pelaksanaan tugas selama ini, ia biasanya menampilkan hasil kerja yang cukup baik hanya dengan sedikit pengawasan dan bantuan anda. Tugas baru yang anda berikan pada dia sekarang ini adalah tugas penting yang sangat menentukan masa depan anda dan semua bawahan anda. Ia pun lantas merasa ragu dan tidak mampu melaksanakannya dengan baik. Maka anda akan ………
a. Mendiskusikan tugas tersebut dengannya dan memberi dukungan penuh pada kemampuannya untuk menyelesaikan hal itu.
b. Menetapkan dengan jelas kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut dan kemudian mengawasi pekerjaannya dengan ketat.
c. Membiarkannya menetapkan sendiri bagaimana mengerjakan tugas tersebut.
d. Merinci apa saja yang harus dikerjakannya, tetapi tetap memperhatikan gagasan yang mungkin dipunyainya.
8. Salah satu bawahan anda merasa tidak nyaman menerima suatu tugas yang anda berikan kepadanya. Orang ini sesungguhnya memiliki kemampuan tinggi dan anda tahu ia memiliki ketrampilan untuk menyelesaikan tugas tersebut secara efisien dan berhasil baik. Maka anda akan …….
a. Mendengarkan keluhannya dan kemudian memberinya kesempatan untuk mengetahui bahwa anda sebenarnya sangat percaya pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
b. Menjelaskan perincian tugas tersebut secara lengkap, namun tetap meminta saran-saran membangun yang mungkin.
c. Mengatakan kepadanya apa yang harus dikerjakan untuk tugas tersebut, dan mengawasi pekerjaannya setiap hari.
d. Membiarkannya menetapkan sendiri bagaimana cara melakukan tugas tersebut menurut caranya sendiri.
9. Bawahan anda telah meminta pada anda untuk melakukan suatu perubahan jadual kerja yang sudah ada. Biasanya, anda memang selalu memberanikan mereka untuk mengajukan usul seperti itu dan mendukungnya. Dalam kasus ini, bawahan anda juga sangat sadar akan perlunya perubahan jadual tersebut dan sudah siap dengan suatu usulan alternatif jadual baru. Anda tahu semua bawahan anda merupakan satu kelompok kerja yang baik dan mampu. Maka anda akan …………..
a. Mengijinkan mereka terlibat penuh dalam penyusunan jadual baru dan mendukung usulan yang mereka ajukan.
b. Merancang dan memberlakukan jadual baru yang anda buat sendiri, namun tetap memperhatikan usulan dari bawahan anda.
c. Membiarkan mereka menyusun dan menerapkan jadual baru menurut cara mereka sendiri.
d. Merancang jadual baru oleh anda sendiri dan memberikan pengarahan langsung dalam pelaksanaannya.
10. Anda datang terlambat dalam suatu rapat dimana bawahan anda semuanya sudah hadir lengkap. Berdasarkan pengalaman anda selama ini, anda berharap mereka sudah memulai rapat itu dengan lancar. Anda memang melihat mereka sedang berdiskusi dengan penuh semangat tentang tugas yang harus mereka selesaikan, dimana tugas tersebut sangat berbeda dengan tugas-tugas yang biasanya mereka kerjakan selama ini. Maka anda akan ...
a. Membiarkan mereka melanjutkan diskusinya tanpa pengarahan lagi dari anda.
b. Mengambil alih pimpinan rapat segera dan memberikan pengarahan pada mereka.
c. Memberikan pengarahan tentang pelaksanaan tugas tersebut, namun tetap mendorong mereka melanjutkan diskusinya.
d. Membiarkan mereka melanjutkan diskusinya sambil sesekali melontarkan pendapat dan dukungan anda jika perlu.
11. Seorang bawahan anda memiliki catatan prestasi kerja yang cukup baik selama ini berkat dorongan anda kepadanya meskipun anda sedikit sekali memberinya pengarahan. Sekarang ini dia mendapat tugas yang sama yang harus diselesaikan sampai tahun depan. Anda harus memutuskan bagaimana cara pengawasan yang akan anda berlakukan kepadanya. Maka anda akan ………….
a. Membiarkannya menyelesaikan tugas tersebut dengan caranya sendiri.
b. Menekankan kepadanya tentang pentingnya tugas tersebut diselesaikan tepat pada waktunya dan mengarahkan usaha apa yang mesti ia lakukan untuk menyelesaikannya.
c. Membicarakan dengannya tentang tujuan akhir dan sasaran tugas tersebut, namun tetap meminta pendapatnya sendiri.
d. Melibatkan diri dalam penetapan tujuan tugas tersebut bersamanya dan mendukung apa yang sedang ia laksanakan.
12. Di masa lalu, anda sudah bekerja baik dengan semua bawahan anda dengan pengarahan dan dorongan anda. Produktivitas yang dicapai tinggi dan mereka semua bekerjasama dengan baik, Mengenal sifat mereka ini, anda yakin mereka kini sudah mampu bekerja lebih baik dengan cara mereka sendiri. Anda sendiri sudah lebih banyak mengerahkan tenaga anda pada tugas-tugas baru lainnya dan mereka tetap berhasil baik. Sekarang anda bermaksud memberikan kepada mereka tugas-tugas baru ini sebagai tugas tambahan bagi mereka. Maka anda akan ………
a. Memberikan tugas itu langsung kepada mereka, meyakinkan mereka bahwa mereka tahu apa yang mesti dikerjakan, dan kemudian mengawasi mereka secara ketat.
b. Memberikan tugas itu kepada mereka sambil mengatakan pada mereka bahwa anda sangat senang dengan prestasi kerja selama ini dan meyakinkan bahwa mereka akan mampu juga menyelesaikan tugas baru ini dengan baik.
c. Meyakinkan mereka bahwa mereka tahu apa yang anda inginkan dari mereka, namun tetap memperhatikan saran-saran yang mungkin mereka ajukan.
d. Membiarkan mereka menentukan sendiri bagaimana cara menyelesaikan tugas baru tersebut.
13. Baru-baru ini anda sudah menugaskan seorang karyawan baru untuk menyelesaikan suatu tugas penting. Meskipun dia sebenarnya tidak berpengalaman dan kurang percaya diri dalam melaksanakan tugas seperti itu, namun anda merasa bahwa dia sesungguhnya memiliki kemampuan dan potensi untuk itu. Maka anda akan………….
a. Membiarkannya untuk menentukan sendiri apa yang harus dan akan dilakukannya.
b. Mengatakan kepadanya secara jelas dan terperinci apa yang harus dia lakukan, apa yang anda harapkan darinya, kemudian mengawasinya secara ketat.
c. Memberinya kesempatan untuk mengetahui apa yang anda inginkan agar dikerjakannya, namun juga menantikan apakah ada pendapat dan saran darinya.
d. Membiarkannya menentukan sendiri cara menyelesaikan tugas tersebut.
14. Atasan anda telah menugaskan anda dan staf anda untuk meningkatkan produktivtas kerja 10% dari yang sudah ada. Anda tahu hal itu dapat dilakukan, namun menuntut keterlibatan penuh anda sendiri dalam pelaksanaannya, untuk meringankan beban kerja, anda menugaskan salah satu bawahan anda untuk mengerjakan secara penuh salah satu bagian penting dari rencana peningkatan produktivitas 10% tersebut. Orang ini memang sudah terbiasa dan sangat berpengalaman dalam hal tersebut, namun kelihatannya dia sedikit ragu apakah dia memang mampu mengerjakannya. Maka anda akan…………
a. Menanyakan apakah ia sanggup untuk itu, dan memberikan dorongan semangat kepadanya.
b. Mendiskusikan tugas tersebut dengannya, kemudian menjelaskan bagaimana anda menginginkan tugas itu, namun tetap memperhatikan kemungkinan adanya gagasan baru darinya.
c. Menugaskan langsung dan membiarkannya sendiri menetapkan bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut.
d. Menugaskan langsung dan mempersiapkan suatu catatan terperinci yang menjelaskan langkah demi langkah yang perlu dilaksanakan untuk mengerjakan tugas tersebut.
15. Salah satu bawahan anda telah mengajukan suatu saran perubahan tata kerja yang cukup menarik dan mengesankan bagi anda sendiri. Pada waktu-waktu yang lalu, ia memang sudah membuktikan, mampu mengemukakan dan menerapkan saran-saran perbaikan yang berdaya hasil dengan dukungan penuh dari anda, karena itu anda sangat mempercayai kemampuannya. Maka anda akan ………
a. Mengambil alih saran tersebut dalam pelaksanaannya dan mengarahkan dia untuk menerapkannya.
b. Mendiskusikan saran tersebut dengannya dan mendukung usaha yang ia lakukan untuk menerapkannya.
c. Mengorganisir segera pelaksanaan saran tersebut, namun tetap menyebutkan bahwa dialah sumber gagasan itu.
d. Memberinya tanggungjawab penuh untuk menerapkan saran tersebut tanpa campur tangan anda sama sekali.
16. Karena masalah keluarga, anda terpaksa tidak bisa menghadiri dua rapat terakhir sebuah panitia yang anda pimpin. Setelah itu anda menghadiri rapat yang ketiga, dan anda sudah menemukan bahwa para anggota kepanitiaan bawahan anda sudah berfungsi baik dan membuat banyak kemajuan kerja, Anda sendiri merasa kikuk tentang bagaimana caranya menyesuaikan diri ke dalam kelompok yang sudah berjalan itu dan agak ragu apa peranan yang semestinya anda kerjakan. Maka anda akan …….
a. Tetap hadir terus, tetapi mempersilahkan mereka terus melanjutkan pekerjaan mereka yang sudah berjalan selama ini.
b. Menganggap anda tetap pemimpin mereka, kemudian mulai memberikan pengarahan pada apa yang sudah dan akan mereka lakukan.
c. Melakukan hal-hal yang akan membuat mereka semua merasa dianggap penting dan dilibatkan, kemudian mendukung usaha-usaha yang sudah dan akan mereka lakukan.
d. Mengarahkan langsung kegiatan mereka, namun tetap memperhatikan saran-saran yang mereka ajukan.
17. Semua bawahan anda adalah orang-orang yang berkemampuan dan dapat mengerjakan tugas mereka dengan baik menurut cara mereka sendiri. Anda biasanya sering meninggalkan mereka dan mewakilkan tanggungjawab kepemimpinan anda kepada salah satu di antara mereka. Biasanya pada saat inilah hasil kerja mereka semua menjadi tidak memuaskan. Maka anda akan……..
a. Melanjutkan dukungan anda pada mereka sambil mencoba menumbuhkan terus menerus semangat kerja mereka.
b. Memberikan pengarahan dan melakukan pengawasan ketat terhadap semua kegiatan mereka.
c. Membiarkan mereka terus bekerja dengan cara mereka sendiri.
d. Mengerahkan langsung kegiatan mereka, namun tetap bekerja sama dengan mereka untuk menampung saran-saran yang mungkin dapat mereka berikan.
18. Anda sudah sependapat dengan bawahan anda untuk memberlakukan suatu aturan tata kerja baru jika beberapa sasaran jangka panjang pekerjaan anda sudah dapat dicapai nanti. Pengalaman-pengalaman anda sebelumnya menunjukkan bahwa jika suatu tata kerja baru diterapkan, bawahan anda biasanya cukup mudah untuk menyesuaikan diri dan melaksanakannya meskipun pada awalnya selalu mengalami kesulitan karena belum terbiasa atau trampil mengerjakannya. Maka anda akan…..
a. Melaksanakan langsung tata kerja baru tersebut secara ketat.
b. Meyakinkan mereka bahwa anda akan mengarahkan langsung tata kerja baru tersebut, namun mengajak mereka mendiskusikannya.
c. Mengajak mereka mendiskusikannya dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dan bekerja sama untuk melaksanakannya.
d. Mengijinkan mereka melaksanakannya dengan cara mereka sendiri.
19. Anda baru saja diangkat sebagai ketua suatu satuan tugas khusus. Di bawah pimpinan ketua yang lama, para anggota satuan tugas telah melaksanakan pekerjaan mereka dengan cukup memuaskan berkat adanya pengawasan dan dorongan dari sang ketua lama. Sejak anda mengambil alih jabatan ini, ternyata para anggota lebih banyak tertarik melakukan kegiatan-kegiatan sosial daripada mengerjakan tugas-tugas pokok mereka. Akibatnya adalah hasil dan mutu pekerjaan mereka menurun sekali. Maka anda akan………..
a. Mendiskusikan hasil dan mutu pekerjaan yang memburuk tersebut dengan mereka dan mendorong mereka untuk merinci tindakan-tindakan perbaikan yang biasa dilakukan.
b. Menetapkan peran dan tanggung jawab serta mengawasi pekerjaan mereka secara ketat.
c. Membiarkan mereka merumuskan tugas-tugas dan tanggungjawab mereka sendiri.
d. Mengerahkan dan mengorganisir tindakan perbaikan, namun tetap meyakinkan mereka bahwa saran-saran mereka akan anda perhatikan baik-baik.
20. Salah seorang bawahan anda mendapat suatu tugas baru yang ia sendiri sebenarnya masih kurang berpengalaman dalam melaksanakan tugas baru seperti itu. Tapi dalam tugas-tugas lain selama ini, ia mampu mengerjakan dengan baik. Maka anda akan……
a. Menjelaskan kepadanya apa yang harus ia lakukan, namun tetap merangsang semangatnya untuk bersedia menerima tugas barunya kali ini.
b. Menyerahkan penuh tugas baru itu kepadanya dan membiarkannya menentukan cara terbaik untuk mengerjakan tugas tersebut.
c. Membuatnya berani mencoba tugas tersebut dan mendorong usaha yang akan dilakukan nanti.
d. Mengatakan kepadanya secara jelas dan terperinci apa yang harus dikerjakannya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan berhasil kemudian mengawasinya secara ketat.
Mengisi Lembar skor Analisis Perilaku Kepemimpinan
Langkah 2: waktu 5 menit
Setelah selesai memberi jawaban dari 20 pertanyaan tersebut diatas dengan memberi lingkaran pada huruf-huruf a,b,c, atau d, isilah lembar skor 1-4, 2-4, 3-4, dan 4-4. hasil skor akan menunjukkan gaya kepemimpinan anda yang merupakan suatu Stereotip, artinya kecenderungan untuk melakukan gaya yang sama pada semua situasi. Guna meningkatkan efektifitas kepemimpinan anda, mengetahui ke arah mana seseorang harus mengubah gayanya yang disesuaikan dengan tuntutan situasi dengan interaksinya terhadap bawahannya.
Pindahkan hasil pengisian kuesioner Analisis Perilaku Kepemimpinan yang sudah anda isi ke dalam kolom-kolom tabel di bawah ini, dengan memberi tanda lingkaran pada huruf yang sesuai pada setiap butir jawaban sesuai dengan ke 20 pertanyaan diatas.
Nomor G-1 G-2 G-3 G-4
1. A C D B
2. A C B D
3. A B C D
4. C B D A
5. D A C B
6. A C D B
7. B D A C
8. C B A D
9. D B A C
10. B C D A
11. B C D A
12. A C B D
13. B C D A
14. D B A C
15. A C B D
16. B D C A
17. B D A C
18. A B C D
19. B D A C
20. D A C B
A (Jumlah)
Selisih dgn 5
Hasil
+
+
+ =
Kurangi dengan 30
-
B (Nilai Mutlak setelah dikurangi dengan angka 30) ………….
Langkah ke 3: waktu 5 menit
Pindahkan hasil pengisian kuesioner Analisis Perilaku Kepemimpinan yang sudah anda isi ke dalam kolom-kolom tabel di bawah ini, dengan memberi tanda lingkaran pada huruf yang sesuai pada setiap butir pertanyaan.
Nomor Buruk Cukup Baik Sempurna
1. B-4 D-3 A C
2. D-4 B-3 C A
3. D-4 C-3 A B
4. A-4 D-3 B C
5. D-1 B-4 A C
6. A-1 C-2 B D
7. C-4 A-3 D B
8. C-1 B-2 D A
9. D-1 B-2 A C
10. A-4 B-1 D C
11. B-1 C-2 D A
12. A-1 C-2 D B
13. A-4 D-3 C B
14. D-1 B-2 C A
15. A-1 C-2 B D
16. B-1 D-2 C A
17. B-1 D-2 A C
18. D-4 C-3 A B
19. C-4 A-3 D B
20. B-4 C-3 D A
JUMLAH
Kalikan dgn 1 2 3 4
C (Hasil) + + + =
Langkah ke 4: waktu 5 menit
Pindahkan hasil penilaian di atas pada matriks di bawah ini:
Hasil jumlah terbesar pada lajur A dari kolom G-1, G-2, G3, G4 ke dalam matriks yang berkode sama di bawah ini. Ini merupakan Gaya Kepemimpinan Pertama
G-3
G-2
G-4
G-1
Langkah ke 5: waktu 5 menit
Hasil Jumlah dari lajur A yang 4 pada kolom G-1, G-2, G3, G4 ke dalam matriks yang berkode sama di bawah ini. Ini merupakan Gaya Kepemimpinan Kedua
G-3
G-2
G-4
G-1
Langkah ke 6: waktu 5 menit
Hasil jumlah dari lajur A yang kurang < 4 pada kolom G-1, G-2, G3, G4 ke dalam matriks yang berkode sama di bawah ini. Ini merupakan Gaya Kepemimpinan yang bisa lebih dikembankan.
G-3
G-2
G-4
G-1
Langkah ke 7: waktu 5 menit
Pindahkan hasil perhitungan akhir (Lajur B) pada grafik di bawah ini dengan memberi garis. Besarnya hasil dalam perhitungan ini berkorelasi positif secara linear dengan tingkat keluwesan Gaya Kepemimpinan yang anda miliki
0 5 10 15 20 25 30
Langkah ke 8: waktu 5 menit
Pindahkan hasil penilaian di atas ke grafik dan matriks berikut:
Pindahkan hasil perhitungan akhir (lajur C) ke grafik berikut. Nilai ini memiliki korelasi linear yang positif dengan tingkat keefektifan Gaya Kepemimpinan anda. Semakin tinggi nilai yang anda peroleh, maka semakin efektif gaya kepemimpinan anda.
80
70
60
50
40
30
20
10
Langkah ke 9: waktu 5 menit
Hitung berapa banyaknya nilai-nilai 1, 2, 3 dan 4 masing-masing kolom Buruk dan Cukup, kemudian pindahkan pada matriks di bawah ini (banyaknya nilai 1 pada matriks G-1, nilai 2 pada G-2, nilai 3 pada G-3 dan nilai 4 pada G-4. Jumlah nilai sebanyak 3 atau lebih pada setiap matriks di atas menunjukkan bahwa pada kepemimpinan tersebut anda merupakan Stereotip, artinya kecenderungan untuk melakukan gaya yang sama pada semua situasi
G-3
G-2
G-4
G-1
Hasil Analisis Perilaku Kepemimpinan
Hasil skor akan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan anda yang merupakan suatu Stereotip, artinya kecenderungan untuk melakukan gaya yang sama pada semua situasi. Dengan mengetahui skor ini, maka anda efektif atau tidak efektifnya gaya kepemimpinan anda. Guna meningkatkan efektifitas kepemimpinan anda, dan mengetahui kearah mana seseorang harus mengubah gayanya untuk disesuaikan dengan tuntutan dengan tuntutan situasi dengan interaksi kepada bawahannya.
LATIHAN II :
• Kerja Kelompok : 30 Menit
• Presentasi dan Diskusi Pleno : 40 menit
1. Sebelum kuliah singkat, tulislah peran seseorang yang anda anggap pemimpin di organisasi anda atau seseorang dimana anda pernah bekerja dimasa lalu. Tulis lima alasan mengapa anda berpikir bahwa dia adalah seorang pemimpin yang baik?
2. Setelah kuliah singkat. Lihat catatan anda dan pertimbangkan apakah hal lain yang dapat ditambahkan? Salah satu hal yang seharusnya dirubah.
3. Pertimbangkan apa yang telah anda pelajari ingin dirubah dan menempatkan orang lain untuk menjadi pemimpin anda? Jika ya, mengapa anda berpikir bahwa dia dapat menjadi pemimpin yang baik?
4. Kerjakanlah latihan sendiri, dan jangan berdiskusi dengan teman di sebelah duduk anda.
KESIMPULAN
Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan ‘asumsi’ bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Tujuan manajemen dapat tercapai bila organisasi memiliki memiliki pemimpin yang handal.
EVALUASI
1. Apakah arti kepemimpinan ?
2. Jelaskan pengertian pemimpin !
3. Jelaskan prisip-prinsip dasar kepemimpinan !
4. Apa manfaat yang anda rasakan setelah melakukan tugas perorangan dalam menganalisa perilaku kepemimpinan ?
KEPUSTAKAAN
Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter College of The
City University of New York.
Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding & Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322.
Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan, Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.
Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc.
Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta.
Minggu, 05 Juni 2011
MANAJEMEN
A. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”.
Dari penjelasan di atas coba Anda susun sebuah definisi manajemen!
Manajemen adalah ................................................................................
...............................................................................................................
Bila kita simpulkan maka manajemen berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.
B. Prinsip Manajemen
Di atas telah dijelaskan bahwa manajemen itu berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien maka harus didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan.
Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen terdiri dari empat belas macam, yaitu:
1. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
3. Disiplin
Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
7. Penggajian
Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
8. Pemusatan wewenang (sentralisasi)
Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat).
9. Jenjang jabatan (hirarki)
Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepada
administrator (manajemen tingkat atas).
10. Tata tertib
Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
11. Keadilan
Segenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa
kekeluargaan.
12. Pemantapan jabatan
Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
13. Prakarsa
Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.
14. Solidaritas atau rasa setia kawan
Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.
Selanjutnya, bagaimana kalau prinsip-prinsip manajemen di atas tidak dilaksanakan? Sudah pasti tujuan yang telah ditetapkan sulit untuk dicapai. Ambil contoh prinsip pembagian kerja yang berimbang. Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama.
Contoh lain, dalam prinsip kesatuan perintah. Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka kerabat kerja/karyawan akan bingung. Sebab perintah yang diterima bermacam-macam serta dari sumber yang berbeda-beda sehingga tujuan yang utama tidak akan tercapai.
Cobalah Anda memberikan contoh yang lain dari prinsip manajemen yang lain, yang menggambarkan bahwa apabila tidak melaksanakan prinsip manajemen, maka suatu usaha atau kegiatan sulit untuk mencapai tujuan.
Apakah Anda dapat memahami uraian di atas? Cobalah uji pemahaman Anda dengan melingkari jawaban yang betul!
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima perintah dari atasan langsung. Prinsip yang cocok untuk pengertian tersebut adalah….
a. pemberian kewenangan
b. kesatuan perintah
c. kesatuan arah
d. pemusatan wewenang
e. jenjang jabatan.
Jawaban mana yang Anda pilih? Pasti Anda akan melingkari huruf b, karena memang itulah jawaban yang benar.
C. Tingkatan Manajemen
Coba Anda ingat kembali pengertian manajemen di bagian A! Masih ingat bukan?
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Perhatikan gambar 1.2 berikut!
Keterangan:
A = Lingkaran badan usaha atau instansi pemerintah maupun swasta.
MS = Managerial Skills
TS = Technological Skills
OS = Organisational Skills
Apa yang bisa Anda kemukakan dari gambar di atas? Gambar di atas menunjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu badan usaha atau instansi mencapai tujuan tergantung pada ketiga kemampuan yang harus dimiliki pimpinannya.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Menurut Henry Fayol, prosentase kecakapan/kemampuan pada tingkat manajer seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!
Sampai tingkatan manajemen di atas, apakah Anda sudah paham? Cobalah uji dulu pemahaman Anda dengan menjawab pertanyaan di bawah ini!
Apa yang dimaksud dengan Top Management?
Sebutkan yang termasuk Top Management!
Jawab:
Top Management adalah .......................................................................
................................................................................................................
Contoh Top Management diantaranya ...................................................
................................................................................................................
Bandingkan jawaban Anda dengan uraian di atas!
D. Fungsi Manajemen
Bisakah Anda menjelaskan pengertian fungsi manajemen? Bila belum bacalah uraian berikut ini!
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakkan)
d. Controlling (Pengawasan).
Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (Penyusunan Pegawai)
d. Directing (Pembinaan Kerja)
e. Controlling (Pengawasan).
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Commanding (Pemberian Komando)
d. Coordinating (Pengkoordinasian)
e. Controlling (Pengawasan).
Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya menjadi:
a. Forecasting (Peramalan)
b. Planning (Perencanaan)
c. Organizing (Pengorganisasian)
d. Commanding (Pemberian Komando)
e. Coordinating (Pengkoordinasian)
f. Controlling (Pengawasan).
Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (Penyusunan Pegawai)
d. Directing (Pembinaan Kerja)
e. Coordinating (Pengkoordinasian)
f. Reporting (Pelaporan)
g. Budgeting (Anggaran).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak digunakan.
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.
Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Disamping itu, Forecasting (Peramalan) sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Forecasting ialah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Selanjutnya, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana sebuah kesebelasan sepak bola mengorganisir pelatih dan para pemainnya dalam rangka mencapai suatu tujuan yaitu menciptakan gol? Tentunya pernah bukan? Atau bahkan Anda sendiri termasuk pemain atau pelaku dalam suatu pertandingan.
Coba Anda perhatikan gambar berikut ini!
Dalam bidang ekonomi, penerapan prinsip dan fungsi manajemen semakin terasa. Misalnya di perusahaan konveksi yang menghasilkan pakaian jadi. Di perusahaan tersebut terlebih dahulu ditetapkan jenis pakaian apa yang akan dihasilkan. Kemudian ada pembagian tugas untuk mengukur, membuat pola, memotong bahan, menjahit, mengobras dan lain-lain. Akan tetapi walaupun tugasnya berbeda-beda, namun tujuan akhirnya sama, yaitu jenis pakaian yang telah direncanakan semula. Disinilah perlunya kerjasama antar karyawan dan dibimbing oleh pimpinan. Jika tidak, maka semua yang menjadi kerabat kerja akan merugi, begitu pula pimpinan dan perusahaan pada umumnya.
Dari penjelasan dan gambaran tentang fungsi manajemen di atas, bisakah Anda mencoba menyusun perencanaan dengan terlebih dahulu melakukan peramalan ( forecasting)? Coba Anda ikuti langkah berikut dan jawablah pertanyaannya!
1. Apakah Anda punya cita-cita? Saya yakin Anda memiliki cita-cita yang bagus, sebutkan! Anggaplah cita-cita Anda sebagai tujuan!
2. Pernahkah Anda mempertimbangkan baik buruk dan kemungkinankemungkinan tentang cita-cita Anda? Cobalah Anda pikirkan! Ini merupakan peramalan ( forecasting).
3. Lalu apa ( What) yang Anda persiapkan untuk mencapai cita-cita tersebut?
4. Mengapa ( Why) Anda memilih cita-cita tersebut?
5. Kapan ( When) kira-kira cita-cita tersebut bisa Anda raih?
6. Dimana ( Where) cita-cita Anda tersebut bisa diraih?
7. Siapa ( Who) saja orang-orang yang bisa bekerja sama untuk membantu
mewujudkan cita-cita Anda?
8. Bagaimana ( How) cara Anda mewujudkan cita-cita tersebut?
Bila Anda telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti Anda telah mampu menyusun sebuah perencanaan. Bagaimana merencanakan suatu kegiatan usaha dalam suatu organisasi/instansi? Pada dasarnya langkahlangkahnya sama, tinggal apa tujuannya.
Sekarang masihkah ada materi-materi dari kegiatan belajar 1 tentang Manajemen Umum tersebut di atas yang belum Anda pahami? Bila masih ada baca lagi dengan lebih teliti supaya lebih paham. Sebaliknya bila semuanya sudah dipahami, jawablah pertanyaan-pertanyaan tugas 1 di bawah ini tanpa melihat jawabannya!
Setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan tugas 1, maka Anda baru boleh melihat jawabannya yang tepat. Kemudian bandingkan dengan jawaban Anda. Bila 75% jawaban Anda benar, berarti Anda dianggap cukup memahami materi Manajemen Umum di atas. Bila belum, baca lagi uraian materinya dan coba pahami lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)